Patung rapuh Aku benci malam hari Seperti aku benci suramnya pagi Jalan saja sekehendak hati Aku sudah letih untuk berpuisi Ceritanya akan seperti ini lagi Perlahan lahan dia pergi Dia sudah mulai diam Tanpa kalimat dia jelaskan Bahwa dia telah bosan Apa hanya aku yang mempertahankan?, Atau dia menunggu saat yang tepat Hingga dia bisa selesaikan permainan Aku memilih untuk tidak memilih Aku...